Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara meningkatkan percaya diri

Bagaimana cara paling mudah untuk meningkatkan rasa percaya diri ? Banyak teman-teman yang bertanya kepada saya tentang hal ini. Pada tulisan kali ini, akan saya kupas tuntas pemecahan masalahnya dengan contoh riil yang saya alami dan terbukti berhasil.

meningkatkan percaya diri

Saya dikenal sebagai orang yang pendiam, pemalu, dan tidak menonjol di lingkungan pergaulan. Bahkan di lingkungan kerja pun demikian, lebih senang bersahabat dengan gadget dan buku dibanding dengan orang lain.

Sewaktu dulu masih sekolah, selalu memilih tempat duduk paling belakang. Sebisa mungkin tidak terlihat oleh guru yang sedang mengajar. Alasannya adalah takut kalau disuruh maju atau takut ditanya.

Padahal, sejak SD (sekolah dasar) sampai SMP, selalu dapat rangking di kelas. Ketika SD selalu masuk 3 besar. SMP selalu masuk 10 besar. Ketika masuk jenjang SMA, turun drastis gak dapat rangking sama sekali.

Bahkan jadi sering bolos jam-jam pelajaran tertentu atau bahkan bolos sekolah dari pagi sampai sore. Dari rumah ya tetap berangkat seperti biasa. Sampai ketika surat panggilan wali murid tiba di rumah saya, orang tua baru mengetahui kelakuan anaknya ini.

Dalam pergaulan tak terlalu banyak bicara dan cenderung menutup diri. Meskipun selalu pergi dan nongkrong sama teman-teman. Tapi waktu itu dianggap wajar oleh teman-teman, bahkan dinilai punya kepribadian istimewa, tidak gampang ngikut arus teman yang lain.


Lambat laun semakin berasa efek dari sikap dan cara hidup saya. Terutama dalam pekerjaan, rasanya susah untuk berkembang. Persoalan utamanya adalah ketidak mampuan untuk mendelegasikan siapa diri saya yang sebenarnya dan kemampuan apa yang saya miliki.

Berawal dari rasa tidak percaya diri sejak kecil dan terpelihara dengan baik sampai masa remaja, membuat saya merasa menyesal kenapa dari dulu tidak mengubah sikap saya ini.

Saat ini, ketika sudah masuk usia dewasa, baru berasa pentingnya memiliki kepercayaan diri yang kuat dalam segala hal. Rasanya sudah terlambat untuk memulai dari awal, membangun kepercaayaan diri. Dan itulah yang sedang saya lakukan belakangan ini. Telat sih, tapi itu lebih baik daripada terus menerus terkungkung oleh rasa minder yang tak beralasan.

Faktor penyebab tidak percaya diri

penyebab tidak percaya diri di pergaulan

Berdasarkan pengalaman pribadi yang saya alami, ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang merasa tidak percaya diri. Ini perlu digaris bawahi, karena sebenarnya hanya merasa saja, bukan realita.

Baru merasa saja dampaknya cukup membuat repot orang tua dan diri sendiri nantinya.

Lebih kurangnya ada 5 faktor yang menyebabkan saya merasa tidak percaya diri.

1. Budaya keluarga yang tidak mengijinkan anak ikut bercerita ketika kumpul keluarga di rumah.

2. Selalu dibandingkan dengan anak lain soal siapa yang lebih rajin, lebih pintar, dan lebih mengerti orang tua.

3. Selalu ditekankan bahwa kondisi sosial ekonomi sedang susah, jadi jangan berlagak seperti orang yang berpunya.

4. Selalu di didik untuk sempurna. Tidak membuat kesalahan sekecil apapun, selalu berhasil ketika dikasih tugas, harus dapat rangking bagus di sekolah.

5. Tidak mendapat kasih sayang dan perhatian dari orang tua, meskipun kebutuhan ekonomi dan fasilitas selalu dipenuhi.

Lho mas, kok kesannya anda tidak memiliki kepercayaan diri sumbernya dari keluarga ya ? Semua faktor yang disebutkan diatas kok berujung pada bagaimana orang tua mendidik anaknya? Apakah belum tahu cara membuat keluarga bisa bahagia dan bisa berhasil mendidik anak?

Baca juga : mengenal diri kita sendiri

Ya, begitulah realita hidup kawan. 40 % kenapa anak tidak percaya diri karena faktor pendidikan dalam keluarga. 60 % nya lagi karena faktor internal dari anak itu sendiri.

Coba deh lakukan survey kecil-kecilan tentang hal ini ke orang-orang yang kalian anggap tidak memiliki kepercayaan diri. Kalau mereka mau bicara terbuka, faktor-faktor diatas pasti muncul dalam jawaban mereka.

Pertanyaan selanjutnya adalah, kenapa pendidikan dalam keluarga jadi seperti itu ? Karena ini sifat yang ingin dirubah dari diri orang tua melalui anak. Artinya orang tua pun memiliki persoalan yang sama, yaitu sama-sama tidak percaya diri.

Entah karena persaingan dengan keluarga besar. Tidak mau kalah dengan tetangga. Merasa tidak bisa memberikan yang terbaik untuk anak. Ada banyak faktornya, sehingga anak dibentuk sedemikian rupa agar bisa menutup celah kelemahan orang tua.

Tetapi, jangan pernah menyalahkan keluarga ya, dalam hal ini orang tua kita. Justru harus berterima kasih karena pada akhirnya kita bisa mengerti secara utuh sumber persoalan yang terjadi. Jadi bisa merubah diri kita sendiri sekaligus keluarga kita.

Dua type sikap orang tidak percaya diri  

cara meningatkan rasa percaya diri

Tidak semua orang memilih jadi pendiam ketika mengalami persoalan tidak percaya diri. Ada kategori kedua, orang nya jadi super nyebelin, suka berbuat keributan, dan semau-maunya sendiri. Yang masuk kategori kedua ini yang perlu perhatian khusus dan proses lama untuk mengembalikan rasa percaya dirinya.

Kebanyakan dari mereka berubah ketika sudah berumah tangga. Kenapa berubahnya ketika sudah berumah tangga ? Karena ada yang memperhatikan, memuji dan mengagumi dirinya dengan tulus, yaitu pasangannya.

Jadi tidak perlu membuat keributan atau membuat ulah agar mendapat perhatian. Ketika masuk ke dunia pacaran pun sudah terasa perbedaan sikapnya.

Orang tua jaman dulu sudah tahu soal ini, makanya ketika semakin dewasa anaknya tidak bisa diatur, solusinya cepat-cepat dinikahkan. Sudah banyak buktinya penerapan trik ini sangat manjur. Tetapi hati-hati, kalau tidak diberesi dari akarnya, ketika nanti jadi orang tua, akan mengulangi kesalahan yang sama, seperti faktor penyebab tidak percaya diri diatas.

Untuk orang yang memilih jadi pendiam pun tidak semudah orang type kedua untuk mengatasinya. Karena orang pendiam itu susah ditebak maunya apa dan perasaannya bagaimana. Tapi, bukan berarti tidak bisa berubah jadi percaya diri dan bisa berkarir dengan sukses.

3 tahap meningkatkan percaya diri


Diatas sudah kita bahas faktor eksternal penyebab tidak percaya diri. Namun itu masih sebatas faktor dari lingkungan diluar diri kita. Tentu faktor utamanya dari dalam diri kita sendiri.

Ada 3 tahap yang harus dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri dari dalam diri kita sendiri. Ini berlaku untuk semua usia, dari yang muda sampai yang tua.

1. Terbuka terhadap perasaan diri sendiri.

Selalu terbuka terhadap perasaan diri sendiri. Ketika sedih, jangan pura-pura bahagia. Ketika bahagia jagan pura-pura menderita. Apapun yang dirasakan, ekspresikan dengan sepenuh jiwa. Jangan merasa malu, karena kamu tutupi bagaimanapun perasaanmu, aura di wajah kita tidak bisa menipu. Ketika perasaan, pikiran dan ekspresi kita sudah menjadi satu, akan lebih ringan menjalani hidup.

2. Bicara terbuka sesuai apa yang dirasa.

Setelah berhasil menyatukan perasaan, pikiran, dan ekspresi, langkah selanjutnya adalah berlatih bicara terbuka sesuai yang dirasakan. Bagus bilang bagus, jelak bilang jelek, tentu dengan disertai alasannya. Dengan mempraktekkan langkah ini, kita akan terbiasa berkata jujur, dengan begitu perkataan kita akan lancar seperti jalan tol.

3. Tampil keren dari dalam (inner beauty).

Langkah terakhir adalah perhatikan penampilan dari dalam. Ketika kita merasa keren dari dalam diri kita, tidak akan terbebani dengan penampilan luar (fashion) kita. Keren dari dalam bisa kita dapatkan ketika berhasil menerapkan 2 cara diatas.

Semua yang saya tulis diatas berdasarkan pengalaman pribadi saya dan sudah saya praktekkan. Bagi teman-teman yang setuju dan ingin melengkapi tulisan ini, boleh share di kolom komentar.

Begitupun bagi teman-teman yang tidak setuju atau punya sanggahan dari tulisan saya tentang cara meningkatkan percya diri ini, silahkan sampaikan di kolom komentar juga, kita bisa berdiskusi dan tukar pikiran.

Salam
   
wiwid kurniawan
wiwid kurniawan Tidak ada kata terlambat untuk belajar

Posting Komentar untuk "Cara meningkatkan percaya diri"