Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

4 cara efektif membentuk karakter anak

Membentuk karakter anak, tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi jika anak sudah berusia remaja yang permasalahannya jauh lebih kompleks. Selain perhatian dan memberikan pendidikan, ada 4 cara efektif yang bisa dilakukan orang tua, demi keberhasilan mendidik anak.

membentuk-karakter-anak-usia-remaja

Menurut KBBI, karakter adalah : 1) sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Sedangkan Berkarakter adalah : 1) Mempunyai tabiat, mempunyai kepribadian, berwatak.(KBBI)

Sejak dalam kandungan, orang tua pasti punya harapan yang besar terhadap bakal kesuksesan anak yang nanti akan dibesarkan. Berbagai tips pendidikan cara mendidik anak, cara membentuk karakter anak, Memberikan pengertian terhadap anak sejak usia dini, dipelajari dengan seksama demi keberhasilan orang tua dalam mendidik anaknya. 

Ketika anak memasuki usia balita, masa dimana si anak sedang terlihat sangat lucu dan menggemaskan, orang tua tidak terlalu pusing tentang bagaimana membentuk karakter anak sejak dini. Apa yang dilakukan anak, rasanya hal yang menggembirakan bagi orang tua. Kemudian ketika anak memasuki usia sekolah dasar, sebagai orang tua, mulai memperhatikan karakter dan sifat dari si anak. Jika dirasa tidak pas, berbuntut saling menyalahkan antara bapak dan ibu. Lantas, siapa yang bertanggung jawab terhadap pembentukan karakter anak ?


Perhatian sejak dini tentang perilaku anak.


Meskipun usia anak masih batita atau memasuki usia balita, orang tua harus peka dan mulai melihat perilaku anak apakah menunjukkan gejala yang tidak diinginkan orang tua atau sudah sesuai dengan pola pendidikan yang diterapkan orang tua. Karena terkadang sikap dan perilaku anak bisa membuat kita kaget, lho kok dia gampang ngambek, kok setiap meminta sesuatu dan tidak dituruti nagis gak berhenti-berhenti.

Kondisi ini sebenarnya sangat wajar. Harus kita sadari bahwa anak usia balita sangat peka terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Apa yang dia dengar, dia lihat, dia rasakan akan terekam ke dalam memori otak dan ingatan. Itu menjadi sebuah pola yang akan diikuti. Maka, sebagai orang tua, harus benar-benar hati-hati dan sangat perhatian terhadap perilaku anak. Orang tua juga harus bersikap hati-hati ketika berada di depan anak. Sampai anak usia sekolah dasar, sebagai orang tua harus memberikan perhatian lebih terhadap sikap dan sifat anak, untuk membentuk karakter yang baik terhadap anak.  


Perhatian lebih ketika anak memasuki usia remaja.


Masa remaja adalah masa dimana seseorang masuk ke dalam tahap pencarian jati diri. Kebanyakan remaja ingin mengapresiasikan apa yang ada di dalam pikirannya melalui tindakan yang membuat dirinya akan menjadi orang hebat dan disegani dilingkungannya. Respon yang salah dari orang tua maupun lingkungan sekitar terhadap anak usia remaja, akan membuat remaja menjadi orang yang memiliki karakter negatif.

Peran orang tua dan lingkungan sekitar pergaulan anak usia remaja, menjadi sangat penting seiring kemajuan jaman yang mengkondisikan seseorang bersifat individualisme. Sifat seperti ini mendorong remaja untuk bersikap mementingkan diri sendiri dan tidak peduli terhadap lingkungan sekitar. 

Membentuk karakter anak usia remaja, tidaklah semudah mengarahkan seekor harimau ke dalam kandangnya. Orang tua harus belajar berpikir kritis. Menurut pengalaman saya, hal pertama yang harus dilakukan untuk membangun karakter seseorang adalah menanamkan pemikiran bahwa peduli dengan lingkungan sekitar adalah jaminan sukses di masa depan. Lingkungan sekitar kita adalah keluarga, tetangga, masyarakat dan alam yang kita tempati. 

Empat cara membentuk karakter anak yang harus dilakukan orang tua agar anak usia remaja menjadi remaja yang berkarakter :

2. Menjadi contoh yang baik untuk anak


Kebanyakan orang tua, merasa dirinya paling benar dan berhak atas apa yang dilakukan kepada anaknya. Kecenderungan yang selalu muncul adalah memerintah anak agar menuruti segala kemauan yang diinginkan orang tua. hal ini akan menjadi boomerang bagi orang tua tersebut. misalnya, orang tua menyuruh anaknya bangun pagi, tetapi dirinya sendiri tidak pernah bisa melakukan hal tersebut. Hal ini membuat anak meniru kebiasaan orang tua dan bersikap masa bodoh terhadap apa yang diminta orang tua ke anak. Jadi, untuk membiasakan anak menjalani hal yang baik seperti yang kita inginkan, mulailah dari diri sendiri menjalankan hal tersebut.


2. Jalin hubungan dari hati ke hati


Hal terpenting yang harus dilakukan agar kita tahu kearah mana sikap dan perilaku anak kita adalah dengan mengetahui cara berpikir anak, perasaan anak, dan kemauan dari anak tersebut. Banyak orang tua yang kaget ketika tahu anaknya ternyata merokok, memakai narkoba, dan lain sebagainya. Hal ini mungkin saja terjadi jika orang tua tidak mengenal anaknya. mengenal anak, tidak hanya tahu secara fisik saja, dengan diberi makan atau uang. Tetapi, mengenal anak adalah tahu betul apa yang dirasakan anak dan kemauan si anak tersebut. Jalinlah hubungan dari hati ke hati agar tercipta hubungan yang dekat, saling terbuka, dan saling mengerti satu sama lain.


3.    Peduli terhadap lingkungan sekitar


Faktor paling penting dalam membangun karakter seseorang adalah menanamkan pemikiran untuk peduli terhadap sesama dan lingkungan sekitar. Ajak anak untuk terus peduli terhadap orang-orang disekelilingnya dengan sikap dan perilaku yang tidak merugikan orang lain. Ketika melihat ada sampah disamping rumah kita, jangan ajak anak untuk menyalahkan orang yang membuang sampah, tetapi ajak anak untuk berpikir kenapa orang tersebut membuang sampah tidak pada tempatnya. apakah perlu ditaruh tong sampah disamping rumah agar orang bisa membuang sampah pada tempatnya. kesadaran dari hal-hal kecil seperti ini, akan membentuk karakter yang kuat pada anak.

4.    Berikan kebebasan memilih


Kadang kita sebagai orang tua sering memaksakan kehendak kita kepada anak. Karena merassa sudah banyak makan asam garam dan lebih berpengalaman, jadi apa yang menurut orang tua akan menjadi pilihan terbaik, harus diikuti oleh anak. Namun yang perlu diingat oleh orang tua, bahwa anak memiliki tujuan, keinginan, dan kesenangan yang kadang tidak dimengerti oleh orang tua. 

Maka, berikanlah kebebasan kepada anak untuk memilih dan menentukan apa yang mau dikejar dan di impikan. Peran orang tua adalah memberikan wawasan sisi positif dan negatif nya dari pilihan si anak. Ada konsekwensi dan tanggung jawab terhadap apapun keinginan dan impian yang dipilih si anak. Jika pada akhirnya pilihan si anak ternyata salah, minimal dia bisa belajar dari kesalahan yang dibuat. Dari situ kita didik dan beri pengertian kenapa pilihannya itu salah. Apa yang menjadi penyebabnya.

Dari keempat hal diatas, jika bisa kita praktekkan setiap hari, akan menjadi dasar pondasi bagi karakter anak. Bahkan kita bisa sering berdiskusi dengan anak layaknya berdiskusi dengan teman. Dengan begitu, anak kita akan berkembang menjadi remaja yang berkarakter dan tentunya keluarga kita akan menjadi keluarga yang harmonis. Rumah kita pun akan berubah menjadi rumah yang nyaman untuk seluruh anggota keluarga.


Kebahagiaan terbesar seseorang adalah ketika bisa membahagiakan orang lain dan membawa orang tersebut keluar dari sumber penderitaannya.   


Salam
wiwid kurniawan
wiwid kurniawan Tidak ada kata terlambat untuk belajar

Posting Komentar untuk "4 cara efektif membentuk karakter anak"